Ibnu Mas'ud berkata:
"Kami bertamu Rasulullah SAW dirumah ibu kita, Aisyah RA disaat hampir dekat waktu perpisahan. Beliau SAW memandang kearah kami dengan melelehkan air mata, lalu beliau SAW bersabda:
"Selamat datang, kamu, semoga Allah memberikan penghormatan buat kamu, semoga Allahmelindungimu dan menolongmu. Aku berwasiat padamu agar senantiasa bertaqwa kepada Allahdan berserah diri pada-Nya. Sesungguhnya aku, buat kalian, adalah orang yang memberikan peringatan nyata dari-Nya; supaya kamu tidak sombong kepada Allah di suatu negara atau terhadap hamba-hambaNya. Sungguh ajalku amat dekat dan kembali kepada Allah ke Sidraaatil Muntaha, ke surga Ma'wa dan ke Kasil Aufa. Maka bacakanlah kepada dirimu, kepada orang yang masuk agamamu sepeninggalku, serta dariku hanya ada salam dan Rahmat Allah".
Diriwayatkan:
Menjelang wafatnya, Nabi SAW bersabda kepada Malaikat Jibril:
"Bagaimanakah keadaan umatku sepeninggalku!"
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Jibril:
"Berilah kegembiraan buat Kekasih-Ku, sungguh AKU tidak akan merendahkan umatnya. Gembirakanlah, sesungguhnya dia adalah manusia yang paling pertama keluar dari bumi di saat hari kebangkitan bila mereka hendak dikumpulkan. Sungguh haram bagi umat lain sampai umat Muhammad memasukinya".
Sabda beliau SAW:
"Sekarang dua mataku amat gembira".
"Sekarang dua mataku amat gembira".
Kata Aisyah:
"Kami diperintah memandikan beliau SAW dengan 7 buah qirbah (tempat air) dari 7 sumur. Kami pun menunaikan dan beliau SAW nampak segar. Dan beliau SAW keluar dan berjama'ah bersama para manusia. Beliau memohonkan ampun buat para pejuang Uhud, mendo'akan mereka dan berwasiat terhadap para sahabat Anshar".
"Kami diperintah memandikan beliau SAW dengan 7 buah qirbah (tempat air) dari 7 sumur. Kami pun menunaikan dan beliau SAW nampak segar. Dan beliau SAW keluar dan berjama'ah bersama para manusia. Beliau memohonkan ampun buat para pejuang Uhud, mendo'akan mereka dan berwasiat terhadap para sahabat Anshar".
Sabdanya:
"Keadaan kalian tidak akan semakin bertambah sampai hari ini, padahal sahabat Anshar adalah tempat rahasiaku, dimana aku berlindung kepada mereka. Maka muliakanlah orang-orang rahasiaku ini, dimana aku pernah berlindung kepada mereka. Muliakanlah orang yang memuliakan mereka, berbuat baik kepada mereka dan mengampuni kesalahan mereka".
Lalu beliau SAW bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba sudah diperintah memilih antara dunia dan sesuatu yang di sisi Allah, lalu ia memilih apa yang di sisi Allah".
Abu Bakar RA langsung menangis, bahwa kata-kata itu maksudnya adalah beliau sendiri.
Nabi SAW bersabda:
"Tahan dulu, hai Abu Bakar! Tutuplah pintu-pintu ini dan jalan-jalan di Masjid, kecuali pintu Abu Bakar. Sebab sesungguhnya aku tidak melihat orang yang lebih utama disampingku dalam hal menemani kecuali Abu Bakar".
Kata Aisyah RA:
"Kemudian Nabi SAW wafat dirumahku saat giliranku, dan (merebah) diantara tulang dadaku dan paru-paruku. Allah mempertemukan ludahku dan ludahnya. Kemudian Abdurrahman masuk sambil membawa siwak, beliau SAW memandangnya, dan aku mengerti beliau SAW tertarik dengan siwak itu. Kataku kepada beliau:
"Kuambilkah untukmu".
Dan beliau mengisyaratkan dengan anggukan kepala, "Ya". Aku pun melenturkan. Saat itu didepannya ada setabung air, beliau segera memasukkan tangannya dan bersabda:
"Laa ilaaha illal-lloh, sesungguhnya kematian ada sekaratnya".
Lalu beliau mengangkat tangannya dan bersabda:
"Ar-Rofiqol A'la (teman yang agung)".
Kataku:
"Kalau begitu, demi Allah, beliau SAW tidak memilih kita".
"Kalau begitu, demi Allah, beliau SAW tidak memilih kita".
Riwayat Sa'id bin Abdullah dari ayahnya, katanya:
Para sahabat Anshar setelah melihat kondisi Nabi SAW semakin berat, mereka kemudian berkumpul di Masjid. Dan Ibnu Abbas RA menemui Nabi SAW dan memberitahukan posisi mereka dan kekhawatiran mereka. Fadlol RA pun ikut masuk dan memberitahukan hal yang sama. Beliau lantas mengulurkan tangannya dan bersabda:
"Haaa..."
Para sahabat Anshar setelah melihat kondisi Nabi SAW semakin berat, mereka kemudian berkumpul di Masjid. Dan Ibnu Abbas RA menemui Nabi SAW dan memberitahukan posisi mereka dan kekhawatiran mereka. Fadlol RA pun ikut masuk dan memberitahukan hal yang sama. Beliau lantas mengulurkan tangannya dan bersabda:
"Haaa..."
Mereka buru-buru memegang beliau SAW, lalu beliau SAW bersabda:
"Apa yang kalian katakan tadi"
"Apa yang kalian katakan tadi"
Kata mereka:
"Kami berkata bahwa kami mengkhawatirkan kalau sampai tuan meninggalkan kami".
Para wanita berteriak-teriak sebab para suami mereka berkumpul ke Nabi Muhammad SAW. Kemudian Nabi SAW pun keluar sambil berpapah ke Ali dan Fadlol, dan Abbas RA berada didepan Nabi SAW. Saat itu Nabi SAW kepalanya sedang diikat. Beliau SAW melangkah dan duduk di tangga paling bawah (mimbar), dan para manusia pun buru-buru mengerumuni NabiSAW. Beliau memuji kepada Allah dan menyebut kebaikan pada-Nya. Sabdanya:
"Hai sekalian manusia, sesungguhnya aku sudah mengerti kalian mengkhawatirkan kematianku. Sepertinya itu kebencian kalian, dan tidaklah kalian membenci kematian Nabimu. Bukankah aku pernah memberitahukan kematian padamu, dan dirimu sendiri juga memberitahukan kematian pada kalian. Pernahkah sebelumku ada seorang Nabi yang abadi! Dan aku juga abadi ditengah-tengah kalian! Ingatlah, aku akan bertemu dengan Tuhanku dan kalian juga akan menyusul kepada-Nya. Dan sesungguhnya aku berwasiat pada kalian tentang orang-orang muhajirin awal yang baik-baik, ada firman Allah 'Azza Wa Jalla:
"Hai sekalian manusia, sesungguhnya aku sudah mengerti kalian mengkhawatirkan kematianku. Sepertinya itu kebencian kalian, dan tidaklah kalian membenci kematian Nabimu. Bukankah aku pernah memberitahukan kematian padamu, dan dirimu sendiri juga memberitahukan kematian pada kalian. Pernahkah sebelumku ada seorang Nabi yang abadi! Dan aku juga abadi ditengah-tengah kalian! Ingatlah, aku akan bertemu dengan Tuhanku dan kalian juga akan menyusul kepada-Nya. Dan sesungguhnya aku berwasiat pada kalian tentang orang-orang muhajirin awal yang baik-baik, ada firman Allah 'Azza Wa Jalla:
"Demi masa (Wal Ashri), sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman..... (QS.103 Al Ashr:1-3) ilaa akhirihhi.
Sesungguhnya setiap masalah berjalan dengan izin Allah, maka bila ada hal-hal yang lamban sekali-kali jangan ingin mempercepat dia. Sebab Allah SWT tidak akan mempercepat sesuatu lantaran ketergesaan seseorang. Barang siapa yang mengalahkan Allah, tentu Allah akan mengalahkan. Barangsiapa yang menipu Allah, pasti Allah akan menipunya. "Apakah kamu mengira bila berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan silaturrahmi. (QS.47:22)"
Dan aku pun berwasiat kepada para sahabat Anshar dengan wasiat yang baik; mereka adalah orang yang menempati daerah dan beriman sebelum kamu, supaya kamu berbuat baik padanya. Bukankah mereka telah membagi buah-buahan menjadi 2! Bukankah mereka sudah menyediakan lahan-lahan luas untuk kalian! Bukankah mereka sudah mendahulukan kalian daripada mereka sendiri, padahal mereka amat miskin. Ingatlah, barangsiapa yang diberi kepercayaan untuk memutuskan (sengketa) 2 lelaki, hendaklah engkau menerima yang baik dan memaafkan yang salah. Ingatlah, janganlah mengutamakan yang lain melebihi mereka. Ingatlah, aku akan mendahului kamu dan kalian pun akan menyusulku. Sungguh, perjanjianmu ialah telaga.
Telagaku lebih luas antara Bashra di Syam dan San'a di Yaman. Disana ada talang Al-Kautsar, dimana airnya lebih putih dari susu, lebih lembut dari susu Zabad dan lebih manis daripada madu. Barang siapa yang disana bisa minum, dia tidak akan haus selamanya. Batu kerikil dari mutiara dan pasir sungainya dari misk. Barang siapa yang saat kiamat terhalang, pasti dalam kebaikan semuanya terhalang. Ingatlah, barang siapa yang suka disisiku, sebaiknya ia menahan lidah dan tangan dari hal-hal yang tidak seharusnya.
Kata Al Abbas RA:
"Wahai Nabi-Nya Allah, berilah aku wasiat mengenai orang Quraisy".
"Wahai Nabi-Nya Allah, berilah aku wasiat mengenai orang Quraisy".
Sabda beliau SAW:
"Sesungguhnya aku mewasiatkan ini kepada orang Quraisy. Para manusia akan mengikuti kaum Quraisy; yang baik akan mengikuti golongan Quraisy yang baik, begitupun yang menyeleweng akan mengikuti pihak Quraisy yang menyeleweng. Maka terimalah wasiat ini hai keluarga besar Quraisy akan nilai kematian yang baik. Hai para manusia, sesungguhnya dosa bisa merubah beberapa kenikmatan dan mengganti beberapa pembagian; maka bila menginginkan para manusia berbuat baik, berbuat baiklah para pemimpinnya. Bila kaumnya jahat, para pemimpin menghalau mereka. Allah SWT berfirman:
"Demikianlah, Kami mengangkat sebagian orang-orang dzalim menjadi pemimpin bagi yang lain, disebabkan usaha mereka sendiri. (QS.6 Al An'am:129).
Ibnu Mas'ud meriwayatkan, sesungguhnya Nabi SAW bersabda kepada Abu Bakar:
"Bertanyalah hai Abu Bakar"
Katanya:
"Ya Rasul, apakah ajal ini sudah dekat".
"Ya Rasul, apakah ajal ini sudah dekat".
Sabdanya:
"Sungguh ajal ini sudah dekat dan sudah tiba".
Kata Abu Bakar:
"Semoga menggembirakan, hai Nabi Allah atas apa yang disisi Allah".
Kata Abu Bakar RA:
"Hai Nabi Allah, siapa yang berkuasa memandikan kamu!"
"Hai Nabi Allah, siapa yang berkuasa memandikan kamu!"
Sabda beliau SAW:
"Semua lelaki keluargaku, yang dekat yang lebih dekat lagi".
Kata Abu Bakar:
"Dengan kafan apakah kami harus mengkafani".
Sabda Nabi SAW:
"Dengan pakaian-pakaian ini, pakaian Yaman dan pakaian putih Mesir".
Kata Abu Bakar:
"Bagaimana kami menshalati tuan".
Kami pun segera menangis dan beliau SAW pun menangis. Lantas beliau SAW bersabda:
"Tahanlah, semoga Allah mengampuni dan membalas kebaikan lantaran Nabimu. Kalau kamu telah memandikan aku dan mengkafaniku, maka letakkan aku diatas tempat tidurku dalam rumahku tepat tepi (calon) kuburanku. Setelah itu keluarlah kalian sesaat meninggalkan aku, sebab pertama kali yang menshalati aku adalah Allah 'Azza Wa Jalla".
Dia yang shalawat (memberimu Rahmat) kepadamu beserta para Malaikat-Nya,,,,,, (QS.33 Al Ahzab:43)
Pertama kali malaikat yang menshalatiku ialah Jibril, kemudian Mikail, Israfil, kemudian seluruh malaikat maut beserta anak buahnya; dan diikuti oleh semua malaikat secara umum (Sholal-lloohu 'Alaihhi Ajma'in). Setelah itu kalian semua. Masuklah padaku secara bertahap demi tahap, serta ucapkan salam untukku. Janganlah kamu menyakitiku dengan menjerit atau berteriak-teriak.
Hendaklah mulai dengan imam dari keluargaku (Ahlul Bait) yang dekat, kemudian yang lebih dekat. Lalu dari golongan wanita, lalu disusul anak-anak.
Tanya Abu Bakar:
"Siapakah orang yang memasukkan ke kubur!"
Sabda Nabi SAW:
"Beberapa golongan dari keluarga yang dekat, yang lebih dekat disertai para malaikat yang banyak, kamu tidak melihatnya dan mereka melihat kalian. Berdirilah, dan sampaikanlah (sesuatu) dariku kepada orang-orang sesudahku".
Aisyah RA berkata:
"Tepat datang hari raya, Nabi SAW wafat di hari itu. Pada permulaan hari para manusia melihat kondisi Nabi SAW agak ringan, dan mereka pun berpencar kerumah masing-masing sibuk dengan keperluannya, dan Nabi SAW diserahkan sepenuhnya bersama para wanita. Pada saat keadaan seperti itu, tiada harapan dan kegembiraan seperti sebelumnya. Namun Rasulullah SAW tiba-tiba bersabda:
"Keluarlah kalian semua, tinggalkan aku. malaikat ini sudah minta izin masuk".
Maka semua wanita keluar rumah kecuali aku (Aisyah RA), sementara kepala beliau SAW ada dipangkuanku. Beliau SAW duduk, dan aku menyingkir ke salah satu sisi rumah, dan beliau SAW berbicara dengan malaikat itu sangat lama. Lantas beliau memanggilku dan mengembalikan kepalanya ke pangkuanku. lalu beliau SAW bersabda kepada para wanita:
"Masuklah kalian"
Aku berkata:
"Bukankah tadi suara jibril".
Nabi SAW bersabda:
Hai Aisyah, tadi malaikat maut datang padaku dan dia berkata:
"Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla mengutusku dan memerintah aku tidak masuk kearahmu kecuali dengan seizinmu. Bila engkau tidak mengizinkan, aku pasti kembali. Dn jika mengizinkan aku, aku pun masuk. Sampai engkau memerintahkan aku, apa yang engkau perintahkan padaku!".
Sabda Nabi SAW:
"Bertahanlah sampai malaikat Jibril mendatangiku".
Maka ini adalah saatnya Jibril datang. Kata Aisyah RA:
"Lalu kami menemui suatu masalah yang tiada pemecahannya (jawaban) diantara kami, juga tidak ada pendapat. Keadaan kami mencekam, seolah-olah kami terperanjat dan terkejut dengan datangnya suara. Dari keluarga kami satu pun tidak ada yang bicara karena terlalu besarnya perkara ini, sebab ketakutan amat memenuhi hati kami".
Kata Aisyah RA:
Saat itu Jibril datang dan memberi salam. Aku melihat jelas ketampanannya. Semua keluarga keluar dan dia pun masuk. Katanya:
"Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla titip salam buat engkau. Dia berfirman: 'Bagaimana engkau menemukan dirimu! Padahal Dia adalah Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang kau temukan dalam dirimu. Dia ingin menambahkan kemuliaan, keagungan, dan menyempurnakan kemuliaan dan keagungan itu diatas semua makhluk agar menjadi Sunnah dalam umatmu".
Sabda beliau SAW:
"Aku hanya menemukan diriku sakit".
Jawab Jibril:
"Berbahagialah, sesungguhnya Allah menghendaki kamu sampai kepada apa-apa yang DIA sediakan untukmu".
Beliau SAW bersabda:
"Hai Jibril, sesungguhnya malaikat maut sudah minta izin kepadaku".
Beliau SAW pun menceritakan pada Jibril. Kata Jibril:
"Hai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu amat merindukanmu. Tidakkah menyampaikan padamu Dzat Yang Menghendakimu! Demi Allah, Tidak, tidak pernah malaikat maut minta izin pada seorangpun, dan tidak diizinkan untuk dia selamanya. Sebab ingatlah, sesungguhnya Tuhanmu menyempurnakan keagunganmu dan DIA merindukan".
Sabda Nabi SAW:
"Kalau begitu jangan pergi dulu sampai dia datang".
Lalu beliau mengizinkan para wanita dan beliau SAW bersabda:
"Hai Fatimah, mendekatlah".
Kemudian Fatimah menelungkupkan kepala diatas beliau. Air matanya berderai dan tidak kuasa berkata apa-apa. Sabdanya:
"Dekatkan kepalamu padaku".
Lagi-lagi ditelengkupkan diatas pangkuan beliau SAW dan kali ini ia tertawa-tawa tanpa berkata apa-apa.
Apa yang terlihat merupakan keanehan bagi kami, dan setelah itu kami bertanya:
"Kenapa dia bersedih tiba-tiba tertawa".
Beliau SAW bersabda:
"Sesungguhnya hari ini aku akan mati, maka aku menangis"
Lalu beliau SAW bersabda:
"Aku berdo'a kepada Allah agar dia sebagai keluargaku yang pertama bertemu denganku, dan Dia menjadikanmu selalu bersamaku, maka aku tertawa".
Kemudian Fatimah mendekatkan dua putranya (Hasan dan Husain), lalu beliau SAW menciumi cucunya. Aisyah RA berkata:
Datanglah malaikat maut memberikan dan minta izin masuk dan beliau mengizinkan. Malaikat berkata:
"Apa yang engkau perintahkan, hai Muhammad".
Beliau SAW bersabda:
"Pertemukan aku dengan Tuhanku sekarang juga".
Dia menjawab:
"Baiklah. Pada harimu ini, sungguh Tuhanmu telah merindukanmu, Dia tidak pernah kesana kemari terhadap orang kecuali kepadamu. Dan tidak melarang memasuki orang kecuali memperoleh izin darimu, dan saat-saatmu sudah berada didepanmu".
Kata Aisyah RA:
Kemudian dia keluar lalu datanglah Jibril sambil berkata:
"Keselamatan untukmu, hai Muhammad. Ini keberuntunganmu, bagiku sudah tidak ada lagi keperluan kecuali menghadiri engkau tetap pada tempatku".
Kata Aisyah RA:
"Aku berdiri pada beliau dan aku meletakkan kepalanya didadaku serta aku memegang kepalanya. Beliau sampai terlena tidak sadarkan diri, dahinya bercucuran, dan aku belum pernah melihat keadaan ini diantara manusia. Aku mengalirkan keringat itu, dan aku belum pernah mencium bau keringat yang lebih harus dari keringatnya. Dan aku berkata kepadanya setelah beliau sadar:
"Demi ayah dan ibuku, diriku, keluargaku sebagai tebusan engkau, peluh apakah yang keluar dari dahimu".
Beliau SAW menjawab:
"Hai Aisyah, sesungguhnya nafas orang mukmin keluar bersama peluhnya, sedang nafas orang kafir keluar dari dua sudut bibirnya seperti nafas keledai".
Saat itu kami gemetar, kami mengutus keluarga kami, namun dia tidak sampai menyaksikannya. Dia saudara lelakiku, ayahku mengutusnya untuk datang kemari. Dan wafatlah Rasulullah SAWtanpa kedatangan seorang (lelaki) pun. Sesungguhnya Allah menghalangi mereka disebabkan beliau dikuasai oleh Jibril dan Mikail.
Kata Aisyah RA:
"Rasulullah SAW wafat antara waktu dhuha sedikit meninggi dengan pertengahan siang, tepatnya hari senin. Demi Allah, dlam hari itu terus menerus umat ini diuji dengan peristiwa yang amat besar".
(Misalnya), kata Ummu Kultsum RA:
"Hari senin Ali kena musibah di Kufah, juga Fatimah, Rasulullah SAW wafat pada hari itu, dan semuanya kami temukan pada hari senin".
Kata Aisyah RA:
"Ketika Rasulullah SAW wafat, para manusia masuk dan menjerit. Para malaikat menutupi NabiSAW dengan kainku. Mereka berbeda-beda, sebagian ada yang tidak percaya dengan kematian beliau, sebagian membisu, dan sebagian lagi tidak berbicara apa-apa kecuali setelah jauh. Ada yang panik, mereka berbicara tanpa arah yang jelas, ada yang masih memakai akal sehat dan ada yang berdiam diri. Bahkan Umar bin Khattab saja termasuk orang yang tidak percaya akan kematian beliau, Ali KW termasuk orang yang hanya diam serta Usman termasuk orang yang membisu. Tak seorangpun dari orang-orang Islam yang seperti keadaan Abu Bakar dan Abbas RA. Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla memberikan taufiq dan kebenaran, dimana tak seorangpun yang mampu mengindahkan percakapan kecuali bicaranya Abu Bakar setelah Abbas RA datang".
Abu Bakar berkata:
"Demi Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, sungguh Rasulullah benar-benar telah wafat, dan sungguh beliau SAW sudah bersabda, dimana beliau SAW masih ada diantara kita".
FirmanNya:
"Sesungguhnya engkau (Ya Muhammad) akan mati, dan sesungguhnya mereka pun akan mati. Kemudian kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan disisi Tuhanmu. (QS.39 Az Zumar:30-31)"
Berita kematian Rasulullah SAW sampai kepada Abu Bakar. Saat itu ia berada di Bani Hats bin Al Khazraj. Ia pun datang dan langsung masuk ke Nabi SAW. Ia memandangnya, mendekapnya dan mengecupnya, lalu berkata:
"Demi bapak dan ibuku sebagai tebusanmu Ya Rasul: tidaklah Allah akan menjatuhkan kematianmu dua kali. Maka Demi Allah, Rasulullah SAW telah wafat".
Kemudian ia menuju ke kerumunan manusia dan berkata:
"Wahai manusia, barang siapa yang menyembah Muhammad, sungguh dia sudah meninggal dunia. Dan barang siapa yang menyembah Tuhan Muhammad, maka DIA Hidup dan tak pernah mati".
Allah SWT berfirman:
"Muhammad tidak lain hanya seorang Rasul, dan sungguh sebelumnya sudah ada beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau terbunuh, adakah kamu menjadi kafir. (QS.3 Al Imran:144)".
Dan seolah-olah para manusia belum mendengar ayat ini kecuali hari ini.
Dalam satu riwayat:
"Ketika berita kematian Nabi SAW sampai kepada Abu Bakar, dia langsung memasuki RasulullahSAW, ia mengucapkan sholawat kepada Nabi SAW, kedua matanya tertegun sesaat menelan ludah laksana binatang biawak. Dan dalam keadaan seperti itu ia masih tegar dalam pembicaraannya dan perbuatannya. Lalu dia mendekap Nabi SAW, membuka wajahnya, mengecup keningnya, kedua pipinya dan mengusap wajah beliau SAW. Ia menangis dan berkata:
"Demi bapakku, ibiku, jiwaku dan keluargaku sebagai tebusanmu, engkau selalu baik dalam kehidupanmu dan matimu. Semua terputus karena kematianmu, dimana sebelumnya tidak terputus adanya kematian Nabi-Nabi terdahulu. Amat agung sifatmu dan amat luhur untuk bisa ditangisi. Engkau membuat jalan keistimewaan sampai engkau menjadi tambatan ketentraman jiwa, engkau menyebarkannya, dan jadilah kami berada dalam dirimu. Andaikan kematianmu bukan dari pilihanmu, kami pasti mencurahkan semua kesedihan hati kami, dan andai engkau tidak melarang kami menangis tentu kami akan menghabiskan airmata demi engkau. Yang tidak mampu kami hilangkan ialah kesedihan yang tersimpan dan semua kenangan, keduanya terus mengiang tak pernah berhenti. Ya Allah, dari kami sampaikan pada beliau".
Ya Allah, dari kami sampaikan pada beliau: Ingatlah hai Muhammad, semoga Allah selalu menambahkan Rahmat kepadamu, kepada kami dari sisi Tuhanmu, dan hendaklah kami termasuk golongan dalam pemikiranmu. Andaikan tidak ada ketenangan jiwa yang kau tinggalkan untuk kami, pasti tidak seorangpun mampu berdiri menerima apa yang telah kau sumpahkan berupa kesedihan. Ya Allah, dari kami sampaikan kepada beliau, Nabi-Mu, senantiasa jagalah beliau dalam diri kami. Hendaklah penjagaan ini yang terakhir dari apa-apa yang dikuasakan Allahpada kami, yang mampu menarik hati kami kepada beliau. Kami berharap kepada Allah agar mengganti semua kejahatan kami dengan kebaikan dan mempertemukan kami dengan NabiKami Muhammad SAW dalam keadaan beriman.
Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dihadapan orang yang meminta dan lebih agung dihadapan orang yang diharapkan. Segala Puji Bagi Allah Tuhan Yang Menguasai semua makhluk
Pertama kali malaikat yang menshalatiku ialah Jibril, kemudian Mikail, Israfil, kemudian seluruh malaikat maut beserta anak buahnya; dan diikuti oleh semua malaikat secara umum (Sholal-lloohu 'Alaihhi Ajma'in). Setelah itu kalian semua. Masuklah padaku secara bertahap demi tahap, serta ucapkan salam untukku. Janganlah kamu menyakitiku dengan menjerit atau berteriak-teriak.
Hendaklah mulai dengan imam dari keluargaku (Ahlul Bait) yang dekat, kemudian yang lebih dekat. Lalu dari golongan wanita, lalu disusul anak-anak.
Tanya Abu Bakar:
"Siapakah orang yang memasukkan ke kubur!"
Sabda Nabi SAW:
"Beberapa golongan dari keluarga yang dekat, yang lebih dekat disertai para malaikat yang banyak, kamu tidak melihatnya dan mereka melihat kalian. Berdirilah, dan sampaikanlah (sesuatu) dariku kepada orang-orang sesudahku".
Aisyah RA berkata:
"Tepat datang hari raya, Nabi SAW wafat di hari itu. Pada permulaan hari para manusia melihat kondisi Nabi SAW agak ringan, dan mereka pun berpencar kerumah masing-masing sibuk dengan keperluannya, dan Nabi SAW diserahkan sepenuhnya bersama para wanita. Pada saat keadaan seperti itu, tiada harapan dan kegembiraan seperti sebelumnya. Namun Rasulullah SAW tiba-tiba bersabda:
"Keluarlah kalian semua, tinggalkan aku. malaikat ini sudah minta izin masuk".
Maka semua wanita keluar rumah kecuali aku (Aisyah RA), sementara kepala beliau SAW ada dipangkuanku. Beliau SAW duduk, dan aku menyingkir ke salah satu sisi rumah, dan beliau SAW berbicara dengan malaikat itu sangat lama. Lantas beliau memanggilku dan mengembalikan kepalanya ke pangkuanku. lalu beliau SAW bersabda kepada para wanita:
"Masuklah kalian"
Aku berkata:
"Bukankah tadi suara jibril".
Nabi SAW bersabda:
Hai Aisyah, tadi malaikat maut datang padaku dan dia berkata:
"Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla mengutusku dan memerintah aku tidak masuk kearahmu kecuali dengan seizinmu. Bila engkau tidak mengizinkan, aku pasti kembali. Dn jika mengizinkan aku, aku pun masuk. Sampai engkau memerintahkan aku, apa yang engkau perintahkan padaku!".
Sabda Nabi SAW:
"Bertahanlah sampai malaikat Jibril mendatangiku".
Maka ini adalah saatnya Jibril datang. Kata Aisyah RA:
"Lalu kami menemui suatu masalah yang tiada pemecahannya (jawaban) diantara kami, juga tidak ada pendapat. Keadaan kami mencekam, seolah-olah kami terperanjat dan terkejut dengan datangnya suara. Dari keluarga kami satu pun tidak ada yang bicara karena terlalu besarnya perkara ini, sebab ketakutan amat memenuhi hati kami".
Kata Aisyah RA:
Saat itu Jibril datang dan memberi salam. Aku melihat jelas ketampanannya. Semua keluarga keluar dan dia pun masuk. Katanya:
"Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla titip salam buat engkau. Dia berfirman: 'Bagaimana engkau menemukan dirimu! Padahal Dia adalah Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang kau temukan dalam dirimu. Dia ingin menambahkan kemuliaan, keagungan, dan menyempurnakan kemuliaan dan keagungan itu diatas semua makhluk agar menjadi Sunnah dalam umatmu".
Sabda beliau SAW:
"Aku hanya menemukan diriku sakit".
Jawab Jibril:
"Berbahagialah, sesungguhnya Allah menghendaki kamu sampai kepada apa-apa yang DIA sediakan untukmu".
Beliau SAW bersabda:
"Hai Jibril, sesungguhnya malaikat maut sudah minta izin kepadaku".
Beliau SAW pun menceritakan pada Jibril. Kata Jibril:
"Hai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu amat merindukanmu. Tidakkah menyampaikan padamu Dzat Yang Menghendakimu! Demi Allah, Tidak, tidak pernah malaikat maut minta izin pada seorangpun, dan tidak diizinkan untuk dia selamanya. Sebab ingatlah, sesungguhnya Tuhanmu menyempurnakan keagunganmu dan DIA merindukan".
Sabda Nabi SAW:
"Kalau begitu jangan pergi dulu sampai dia datang".
Lalu beliau mengizinkan para wanita dan beliau SAW bersabda:
"Hai Fatimah, mendekatlah".
Kemudian Fatimah menelungkupkan kepala diatas beliau. Air matanya berderai dan tidak kuasa berkata apa-apa. Sabdanya:
"Dekatkan kepalamu padaku".
Lagi-lagi ditelengkupkan diatas pangkuan beliau SAW dan kali ini ia tertawa-tawa tanpa berkata apa-apa.
Apa yang terlihat merupakan keanehan bagi kami, dan setelah itu kami bertanya:
"Kenapa dia bersedih tiba-tiba tertawa".
Beliau SAW bersabda:
"Sesungguhnya hari ini aku akan mati, maka aku menangis"
Lalu beliau SAW bersabda:
"Aku berdo'a kepada Allah agar dia sebagai keluargaku yang pertama bertemu denganku, dan Dia menjadikanmu selalu bersamaku, maka aku tertawa".
Kemudian Fatimah mendekatkan dua putranya (Hasan dan Husain), lalu beliau SAW menciumi cucunya. Aisyah RA berkata:
Datanglah malaikat maut memberikan dan minta izin masuk dan beliau mengizinkan. Malaikat berkata:
"Apa yang engkau perintahkan, hai Muhammad".
Beliau SAW bersabda:
"Pertemukan aku dengan Tuhanku sekarang juga".
Dia menjawab:
"Baiklah. Pada harimu ini, sungguh Tuhanmu telah merindukanmu, Dia tidak pernah kesana kemari terhadap orang kecuali kepadamu. Dan tidak melarang memasuki orang kecuali memperoleh izin darimu, dan saat-saatmu sudah berada didepanmu".
Kata Aisyah RA:
Kemudian dia keluar lalu datanglah Jibril sambil berkata:
"Keselamatan untukmu, hai Muhammad. Ini keberuntunganmu, bagiku sudah tidak ada lagi keperluan kecuali menghadiri engkau tetap pada tempatku".
Kata Aisyah RA:
"Aku berdiri pada beliau dan aku meletakkan kepalanya didadaku serta aku memegang kepalanya. Beliau sampai terlena tidak sadarkan diri, dahinya bercucuran, dan aku belum pernah melihat keadaan ini diantara manusia. Aku mengalirkan keringat itu, dan aku belum pernah mencium bau keringat yang lebih harus dari keringatnya. Dan aku berkata kepadanya setelah beliau sadar:
"Demi ayah dan ibuku, diriku, keluargaku sebagai tebusan engkau, peluh apakah yang keluar dari dahimu".
Beliau SAW menjawab:
"Hai Aisyah, sesungguhnya nafas orang mukmin keluar bersama peluhnya, sedang nafas orang kafir keluar dari dua sudut bibirnya seperti nafas keledai".
Saat itu kami gemetar, kami mengutus keluarga kami, namun dia tidak sampai menyaksikannya. Dia saudara lelakiku, ayahku mengutusnya untuk datang kemari. Dan wafatlah Rasulullah SAWtanpa kedatangan seorang (lelaki) pun. Sesungguhnya Allah menghalangi mereka disebabkan beliau dikuasai oleh Jibril dan Mikail.
Kata Aisyah RA:
"Rasulullah SAW wafat antara waktu dhuha sedikit meninggi dengan pertengahan siang, tepatnya hari senin. Demi Allah, dlam hari itu terus menerus umat ini diuji dengan peristiwa yang amat besar".
(Misalnya), kata Ummu Kultsum RA:
"Hari senin Ali kena musibah di Kufah, juga Fatimah, Rasulullah SAW wafat pada hari itu, dan semuanya kami temukan pada hari senin".
Kata Aisyah RA:
"Ketika Rasulullah SAW wafat, para manusia masuk dan menjerit. Para malaikat menutupi NabiSAW dengan kainku. Mereka berbeda-beda, sebagian ada yang tidak percaya dengan kematian beliau, sebagian membisu, dan sebagian lagi tidak berbicara apa-apa kecuali setelah jauh. Ada yang panik, mereka berbicara tanpa arah yang jelas, ada yang masih memakai akal sehat dan ada yang berdiam diri. Bahkan Umar bin Khattab saja termasuk orang yang tidak percaya akan kematian beliau, Ali KW termasuk orang yang hanya diam serta Usman termasuk orang yang membisu. Tak seorangpun dari orang-orang Islam yang seperti keadaan Abu Bakar dan Abbas RA. Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla memberikan taufiq dan kebenaran, dimana tak seorangpun yang mampu mengindahkan percakapan kecuali bicaranya Abu Bakar setelah Abbas RA datang".
Abu Bakar berkata:
"Demi Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, sungguh Rasulullah benar-benar telah wafat, dan sungguh beliau SAW sudah bersabda, dimana beliau SAW masih ada diantara kita".
FirmanNya:
"Sesungguhnya engkau (Ya Muhammad) akan mati, dan sesungguhnya mereka pun akan mati. Kemudian kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan disisi Tuhanmu. (QS.39 Az Zumar:30-31)"
Berita kematian Rasulullah SAW sampai kepada Abu Bakar. Saat itu ia berada di Bani Hats bin Al Khazraj. Ia pun datang dan langsung masuk ke Nabi SAW. Ia memandangnya, mendekapnya dan mengecupnya, lalu berkata:
"Demi bapak dan ibuku sebagai tebusanmu Ya Rasul: tidaklah Allah akan menjatuhkan kematianmu dua kali. Maka Demi Allah, Rasulullah SAW telah wafat".
Kemudian ia menuju ke kerumunan manusia dan berkata:
"Wahai manusia, barang siapa yang menyembah Muhammad, sungguh dia sudah meninggal dunia. Dan barang siapa yang menyembah Tuhan Muhammad, maka DIA Hidup dan tak pernah mati".
Allah SWT berfirman:
"Muhammad tidak lain hanya seorang Rasul, dan sungguh sebelumnya sudah ada beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau terbunuh, adakah kamu menjadi kafir. (QS.3 Al Imran:144)".
Dan seolah-olah para manusia belum mendengar ayat ini kecuali hari ini.
Dalam satu riwayat:
"Ketika berita kematian Nabi SAW sampai kepada Abu Bakar, dia langsung memasuki RasulullahSAW, ia mengucapkan sholawat kepada Nabi SAW, kedua matanya tertegun sesaat menelan ludah laksana binatang biawak. Dan dalam keadaan seperti itu ia masih tegar dalam pembicaraannya dan perbuatannya. Lalu dia mendekap Nabi SAW, membuka wajahnya, mengecup keningnya, kedua pipinya dan mengusap wajah beliau SAW. Ia menangis dan berkata:
"Demi bapakku, ibiku, jiwaku dan keluargaku sebagai tebusanmu, engkau selalu baik dalam kehidupanmu dan matimu. Semua terputus karena kematianmu, dimana sebelumnya tidak terputus adanya kematian Nabi-Nabi terdahulu. Amat agung sifatmu dan amat luhur untuk bisa ditangisi. Engkau membuat jalan keistimewaan sampai engkau menjadi tambatan ketentraman jiwa, engkau menyebarkannya, dan jadilah kami berada dalam dirimu. Andaikan kematianmu bukan dari pilihanmu, kami pasti mencurahkan semua kesedihan hati kami, dan andai engkau tidak melarang kami menangis tentu kami akan menghabiskan airmata demi engkau. Yang tidak mampu kami hilangkan ialah kesedihan yang tersimpan dan semua kenangan, keduanya terus mengiang tak pernah berhenti. Ya Allah, dari kami sampaikan pada beliau".
Ya Allah, dari kami sampaikan pada beliau: Ingatlah hai Muhammad, semoga Allah selalu menambahkan Rahmat kepadamu, kepada kami dari sisi Tuhanmu, dan hendaklah kami termasuk golongan dalam pemikiranmu. Andaikan tidak ada ketenangan jiwa yang kau tinggalkan untuk kami, pasti tidak seorangpun mampu berdiri menerima apa yang telah kau sumpahkan berupa kesedihan. Ya Allah, dari kami sampaikan kepada beliau, Nabi-Mu, senantiasa jagalah beliau dalam diri kami. Hendaklah penjagaan ini yang terakhir dari apa-apa yang dikuasakan Allahpada kami, yang mampu menarik hati kami kepada beliau. Kami berharap kepada Allah agar mengganti semua kejahatan kami dengan kebaikan dan mempertemukan kami dengan NabiKami Muhammad SAW dalam keadaan beriman.
Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dihadapan orang yang meminta dan lebih agung dihadapan orang yang diharapkan. Segala Puji Bagi Allah Tuhan Yang Menguasai semua makhluk